3 Gebrakan Farhat Abbas, Bikin Gerindra Keder Gemeterrr!
Dilansir dari
mukarto, Farhat Abbas kemungkinan besar akan mengikuti jejak Ali Ngabalin menjadi
seorang media darling apapun yang dia katakan akan menjadi pemberitaan media
jadi sasaran kejaran para wartawan dan tentunya akan menjadi objek tulisan di
seword.
Beda dengan dulu yang biasanya masuk ke jalur
infotainment dunia ke artisan. sekarang farhat abbas dan juga calon legislatif dari
PKB menjadi juru bicara atau jubir dalam tim pemenangan pasangan capres
cawapres Jokowi-ma’ruf amin.
Sekarang dia
sedang menjalani pelatihan menjadi jubir baru belajar ini. namun ada tiga gebrakannya
yang sudah membuat lawan politik Jokowi partai
gerindra khususnya ketar ketir, keder
sampai gemeterr, desak bawaslu periksa sandiaga dan andi arif terkait dana 500
milyar rupiah.
Farhat meminta
badan pengawas pemilu atau Bawaslu untuk segera memeriksa wasekjen partai Demokrat
Andi arif mengenai pernyataan jendral
kardus.
Dia juga meminta
Bawaslu melakukan penyelidikan terhadap Sandiaga uno terkait isu mahar masing-masing
500 milyar rupiah ke PKS dan PAN.
Bawaslu akan
segera memeriksa Andi arif dan Sandiaga uno perihal Jendral kardus dan mahar 1triliun
rupiah total untuk PAN dan PKS kata farhat.
Apabila Andi
arif fitnah ia akan terjungkal ke ranah pidana tapi jika benar Sandi mengakui
itu dan ada hal berbau mahar 1triliun
rupiah.
Ini adalah
langkah awal KPK melakukan penyelidikan dan penyidikan kejahatan Demokrasi
politik uang mahar memungkinkan
didiskualifikasi para calon tersebut dengan partai partai penerima janji dan
upeti mahar dapat dibubarkan.jelasnya
Ini yang ngomong
farhat abbas sebagai ahli hukum yang tau hukum loh gak bisa main main dia pasti
tahu bagaimana ketentuanya didalam perundang undangan, artinya desakan ini
seakan melempar batu besar ke arah Gerindra bersama semua partai politik.
Teman koalisinya
mempertanyakan prestasi Sandiaga, Farhat mengkritik terpilihnya Sandiaga
sebagai cawapres pilihan Prabowo.
Dia mengungkapkan
keherananya kenapa Prabowo tidak memilih ulama ketimbang Sandiaga.
Apasih prestasi sandiaga sampai saat ini kan
belum ada dulu pak Prabowo hujat Jokowi dan Ahok yang meninggalkan Jakarta setahun
menjabat, sekarang dia malah gandeng Sandiaga uno jadi menurut saya tidak
semudah itu ujar Farhat.
Elektibilitas sandiaga
uno masih dibawah rata-rata justru sebenarnya yang kita takutkan sebenarnya,
malah kalau Prabowo dengan AHY, kalau dengan Sandiaga gak masalah karena ahli ekonomi
kan banyak sekarang lanjut Farhat.
Harusnya sandi
meniru anies dia kan punya peluang besar tidak hanya berkesempatan menjadi
cawapres tapi capres, Tapi dia tidak gunakan itu sebut Farhat mengkritik Prabowo
Farhat menilai
prabowo sebenarnya sudah tidak ada kemauan untuk maju di pilpres 2019. selama
ini kan mereka ingin punya cawapres ulama kok sekarang engga.
Sebenarnya pak
prabowo itu sudah tidak ada kemauan dan kemampuan jadi calon presiden itu hanya
seandainya saja
makanya calonnya
itu cuma satu partai saja tuturnya mengkritik Prabowo,
dia juga
memprediksi bahwa suara yang akan diperoleh Gerindra akan jeblok terkait adanya
isu mahar politik.
Bahwa gebrakan
farhat itu menimbulkan imbas di kadernya Gerindra ini buktinya.
Pertama: Membalas pernyataan farhat tentang prestasi sandiaga
andre rosiade anggota badan komunikasi DPP partai Gerindra malah menyebut
kemenangan sandiaga dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu adalah prestasinya.
Padahal yang
dipertanyakan adalah prestasi ketika menjabat lho, pura-pura nggak tau aja
maksud pertanyaanya.
Dilanjutkan
andre dengan mencoba memaparkan hasil pekerjaan sandiaga sebagai wagub DKI Jakarta
bahkan bang sandi sudah berhasil memenuhi janji janji kampanye beliau seperti
oke oce, rumah DP 0%, Reklamasi, menutup alexis, membangun kembali kampung
aquarium sebutnya.
Kedua: Ujung-ujungnya malah mengingatkan farhat pernah menjadi
anak buah sandiaga di HIPMI ( himpunan pengusaha muda Indonesia ), terus apa
hubunganya dengan pertanyaan farhat soal prestasi sandiaga ?
0 Response to "3 Gebrakan Farhat Abbas, Bikin Gerindra Keder Gemeterrr!"
Post a Comment