-->

DATA ANGKA KEMISKINAN MENURUN, JOKOWI TERUS TINGKATKAN PENERIMA PKH


Kampanye dengan gaya macron terus-menerus digencarkan oleh kubu oposisi. Ekonomi makin sulit, rakyat semakin miskin padahal yang terjadi sebaliknya, ekonomi kita terus membaik dan rakyat miskin menurun secara signifikan. Arah pemerintahan ini sudah benar, lihatlah harga-harga kebutuhan pokok relative stabil. Itulah acuan kita.

Sampai saat ini pemerintah berhasil menurunkan rasio angka kemiskinan  dari 11,2 persen menjadi 9,8 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat angka kemiskinan per maret 2018 yang sebesar 9,82% menjadi paling rendah sepanjang sejarah. BPS ini adalah badan yang menjaga kredibilitasnya dengan baik, dahulu sempat dituding oleh Sandi tapi ketika dikepret balik langsung diam.

Menurut catatan BPS, sejak tahun 2011 tingkat kemiskinan di Indonesia masih dalam presentase double digit, ialah 12,49%. Setelah tujuh tahun berjalan, tingkatnya menjadi 9,82% atau single digit.

Menurunnya angka kemiskinan per Maret 2018 dikarenakan oleh beberapa factor, seperti inflasi umum periode September  2017 – Maret 2018 sebesar 1,92%, rata-rata pengeluaran perkapita atau perbulannya untuk kebutuhan rumah tangga yang berada di 40% lapisan terbawah selama periode itu tumbuh 3,06%.


Lanjutnya, Bantuan Sosial dari Pemerintah tumbuh 87,6% di kuartal pertama sampai 2018, selanjutnya adalah program beras rastra dan bantuan pangan non tunai yang disalurkan secara terjadwal.

Bantuan beras terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 20,95% sedangkan di perdesaan sebesar 26,79%. Posisi kedua, adalah rokok kretek filter dengan sumbangan di perkotaan sebesar 11,07% di perdesaan 10,21%.

Untuk telur ayam ras, daging ayam, mie instant, gula pasir, kopi instant (sachet) dan kopi bubuk, kue basah, tempe dan tahu.

Adapun komoditas selain makanan yang memberikan sumbangan besar terhadap garis kemiskinan. Ialah perumahan di Maret 2018 sumbangan di perkotaan sebesar 8,30% di perdesaan 6,91%.

Kalau infrastruktur dibangun, jalan banyak yang dibuka, ekonomi menggeliat, rakyat miskin bisa menurun.

Angka kemiskinan turun hingga dibawah 10%, sejarah baru yang ditorehkan Indonesia. Meski demikian Pemerintah tidak boleh berpuas diri dan terus menggenjot program-program untuk menekan angka kemiskinan.


Presiden Joko Widodo mengungkapkan perlu kerja keras untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Salah satunya yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan dianggap efektif menurunkan angka kemiskinan ialah lewat Program Keluarga Harapan (PKH).

“untuk dapat menurunkan angka kemiskinan butuh tenaga yang sangat ekstra. Ungkap Jokowi saat memberikan arahan kepada 598 orsng pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) peserta Jambore Sumber Daya PKH 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/12).

Jokowi menjelaskan PKH tahun ini sudah menyasar ke 10 juta Kepala Keluarga (KK). Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2017 yang lalu yang hanya 6 juta KK. Jokowi menginginkan jumlah KK yang mendapatkan PKH di 2020 ditambah menjadi 15,6 juta KK.

“Tugas Bapak Ibu (pendamping PKH) sekalian semakin berat, mendampingi keluarga supaya naik ke level yang lebih tinggi. Agar dilihat validasi data bahwa yang menerima, validasi data penting sekali. Ke akuratan data itu penting sekali dan itu tanggung jawab Bapak Ibu dan Saudara sekalian,” tuturnya

Sedangkan untuk mengenai anggaran PKH juga otomatis bertambah. Pada tahun ini anggaran yang telah disediakan pemerintah sekitar Rp 19 triliun. Sedangkan pada tahun depan dialokasikan Rp 34 triliun.

“untuk memastikan bahwa anggaran itu sampai ke tangan penerima manfaat,” ujarnya

Maka dari itu, Jokowi meminta agar bantuan PKH dari pemerintah ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. Agar persentase angka kemiskinan di Indonesia berkurang dan naik ke level tingkat pra sejarah.

“kita ingin menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) ke depan dari kelompok pra sejahtera, contoh bidang kesehatan. Yang pra sejahtera dapat naik ke level lebih atas kalau mereka berada dalam kelompok-kelompok PKH tidak ada stunting,” sebut Jokowi.

Setelah sebelumnya berhasil menekan angka kemiskinan, kali ini saya yakin angka tersebut akan terus menurun. Karena sebelumnya hanya 6 juta KK. Belum lagi di tahun 2019 nanti banyak proyek infrastruktur yang selesai, tidak mangkrak lagi sehingga bisa mendongkrak ekonomi masyarakat.

Seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya, Indonesia sudah berada di jalur yang benar. Indonesia kini sibuk memperbaiki diri dan bergerak menjadi Negara besar yang mampu bersaing dengan Negara tetangga. 2019 infrastruktur akan rampung, setelah itu Jokowi mulai membangun sumberdaya manusianya.

0 Response to "DATA ANGKA KEMISKINAN MENURUN, JOKOWI TERUS TINGKATKAN PENERIMA PKH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel